Universitas Budi Luhur (UBL) kembali menyelenggarakan program beasiswa kuliah S1 di prodi Studi Manajemen Bencana khusus bagi putra – putri terbaik yang berasal dari wilayah pernah terjadi bencana besar dan/ atau menjadi wilayah dengan potensi bencana besar di Indonesia.
Dalam program ini, para penerima beasiswa dijadwalkan bakal mulai mengikuti perkuliahan pada tanggal 3 Oktober 2022 mendatang dan ditempatkan di asrama, termasuk diberikan uang saku, dan berkesempatan menempuh kuliah secara tatap muka di UBL selama 4 tahun.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBL, Arief Wibowo, menjelaskan bahwa pemberian Beasiswa Nusantara kuliah di prodi manajemen bencana UBL akan menjadi momen bersejarah, khususnya bagi mahasiswa penerima beasiswa karena akan menjadi Sarjana Manajemen Bencana pertama yang ada di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, UBL menjadi penyelenggara program studi (prodi) bidang kebencanaan jenjang Sarjana S1 pertama dan merupakan satu – satunya yang ada di Indonesia, sekaligus juga sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) Izin Penyelenggaraan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tanggal 15 Juni 2022.
Sementara untuk pendirian Progam Studi Manajemen Bencana S1 sendiri juga telah mendapat rekomendasi dan dukungan dari sejumlah institusi negara, seperti Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Magister Manajemen Bencana UGM.
Arief menambahkan, program studi yang baru ini berada di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBL, dengan semboyan ‘Daksa Estungkara Jagratara’ yang mengandung arti cakap, sanggup menghadapi masalah, dan selalu waspada.
Pada program beasiswa kali ini, bantuan pendidikan akan diberikan kepada putra – putri terbaik dari wilayah yang pernah terjadi bencana besar dan/ atau merupakan wilayah dengan potensi bencana besar yang ada di Indonesia. Proses sosialisasi dan seleksi juga telah dilakukan oleh Basarnas dengan penetapan dari UBL, adapun kegiatan ini merupakan tidak lanjut dari penandatanganan kerja sama yang sebelumnya dibuat antara UBL dan Basarnas.
Lebih lanjut, Arief menuturkan jika beasiswa kuliah ini nantinya diberikan pada jenjang S1 sampai lulus, tanpa adanya biaya dan ikatan dinas, serta diperkenankan pada penerima beasiswa kelak untuk kembali ke daerah masing – masing guna menjadi ahli kebencanaan di pelosok nusantara.
Rektor UBL, Wendi Usino, juga turut mengungkapkan bahwa Beasiswa Nusantara sudah ada sejak tahun 2004 silam, di mana kala itu masih menjadi program beasiswa bagi putra – putri Aceh dengan kuota sebanyak 18 orang pada jenjang studi S1 dan S2 tepatnya pada September 2004 atau 3 bulan sebelum terjadinya bencana Tsunami besar di Aceh.
Sejak saat itulah UBL senantiasa konsisten dalam menyelenggarakan Beasiswa Nusantara bagi putra putri se-Indonesia, meliputi Aceh, Nusa Tenggara, Papua, Kalimantan, Sumbar, Jawa Tengah, Banten, serta wilayah lainnya.
Leave a Comment