Dalam dunia kampus, kompre menjadi istilah yang cukup sering terdengar. Komprehensif atau yang biasa disebut sebagai Kompre adalah salah satu tahapan penting yang wajib dilalui oleh semua mahasiswa sebelum benar – benar dinyatakan lulus. Namun, kompre juga hanya berlaku pada beberapa universitas saja, khususnya untuk menyelenggarakan program ini pada mahasiswanya.
Selain itu, kebijakan kompre juga berbeda pada masing – masing jurusan bahkan di satu universitas sekali pun, misalnya seperti Universitas Negeri Semarang di mana pada Jurusan Sastra selalu menerapkan kompre untuk para mahasiswa akhirnya, namun tidak dengan fakultas lainnya.
Di sisi lain, kompre juga menjadi momok yang kerap membebani mahasiswa, karena pada sesi ini biasanya mental dan pengetahuan mahasiswa akan dibuktikan. Lalu, apa sih itu kompre? Benarkah seseram itu hingga seringkali membuat takut para mahasiswa? Untuk menjawabnya, mari simak pembahasan tentang kompre dalam artikel kali ini.
Mengenal Lebih Dekat Kompre
Sebagaimana yang telah disebutkan sekilas di atas, kompre pada beberapa kampus dapat diartikan sebagai ujian keseluruhan dari semua mata kuliah yang pernah diambil oleh mahasiswa bersangkutan. Artinya, mahasiswa akhir yang akan melangsungkan kelulusan wajib untuk menjalani ujian kompre dengan mata kuliah yang pernah diambil setidaknya dari semester 1 – 6.
Karena hal inilah maka calon lulusan mahasiswa harus benar – benar mampu menguasai semua materi mata kuliah yang sudah dilaluinya sejak semester awal, dengan begitu maka mau tak mau mahasiswa yang akan menjalani kompre pastinya akan mengulang lagi atau mempelajari kembali semua materi yang diprediksi bakal ditanyakan dalam ujian kompre.
Uniknya, mengingat banyaknya materi mata kuliah yang telah diambil maka pertanyaan atau soal yang muncul pun juga beragam dan bersifat random. Inilah yang membuat ujian kompre terkesan mengerikan bagi sebagian mahasiswa akhir, karena bagaimana pun juga materi pada mata kuliah terdahulu biasanya sudah mulai dilupakan.
Namun ada juga kampus yang menerapkan sistem ujian komprehensiv dengan metode yang berbeda, tidak lagi berkaitan dengan mata kuliah yang pernah diambil tetapi lebih berfokus pada pemaparan hasil penelitian skripsi mahasiswa itu sendiri.
Adapun pemaparan penelitian skripsi dalam hal ini jelas berbeda dengan ujian akhir skripsi, karena kompre jenis ini lebih terlihat seperti seminar hasil dan dihadiri oleh rekan – rekan mahasiswa lainnya dan beberapa dosen pembimbing, tanpa adanya kehadiran dosen penguji skripsi.
Kompre Bukan Sidang Skripsi
Untuk semakin mengetahui perbedaan antara kompre dan sidang skripsi maka mari kita bahas mengenai sidang skripsi itu sendiri, yang pasti ini sangatlah berbeda dengan ujian komprehensive.
Sebagaimana diketahui, meski sama – sama menjadi tahapan akhir bagi mahasiswa jelang kelulusan, namun sidang skripsi sangat lah berbeda dengan kompre di mana ini menjadi simbol bahwa seorang mahasiswa telah berhasil menyelesaikan fase teori dan mengerjakan tugas skripsi secara keseluruhan.
Dalam ujian skripsi, mahasiswa diharuskan untuk memaparkan seluruh hasil penelitiannya agar dapat ditinjau ulang oleh tim yang terdiri dari beberapa dosen penguji. Pada sesi ini, dosen penguji juga diberikan kesempatan untuk memberi berbagai pertanyaan yang relevan terkait dengan tema skripsi yang diangkat, tujuannya adalah untuk menguji hasil dari skripsi tersebut apakah sudah tepat atau belum.
Pada ujian skripsi ini juga mahasiswa hanya akan diberi pertanyaan seputar penelitian yang telah dilakukannya saja pada tema skripsi tersebut, jadi tidak ada kaitannya dengan materi kuliah yang pernah diambil sebelumnya.
Selain itu, ujian skripsi juga menjadi momen bagi mahasiswa akhir untuk menunjukkan kelayakan dirinya lulus atau tidak. Jadi jangan heran bila beberapa mahasiswa pun akan melalui masa revisi pasca ujian skripsi, ini ditujukan untuk menyempurnakan hasil skripsi yang telah diujikan sebelumnya.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan singkat mengenai kompre dan perbedaannya dengan ujian skripsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kompre adalah tahapan yang penting untuk menguji kelayakan mahasiswa agar bisa lulus kuliah, tentunya dengan menguji penguasaan terhadap materi kuliah yang pernah diambil oleh mahasiswa itu sendiri. Semoga bermanfaat.
Leave a Comment