Tahun 2023 menjadi periode bagi Uni Eropa untuk memfokuskan pendidikan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, yang menyebut bahwa pendidikan di Indonesia menjadi satu dari fokus penting Uni Eropa di tahun 2023 mendatang. Ia mengatakan jika Uni Eropa sangat meyakini bahwa pendidikan menjadi kepentingan bersama, karena alasan itulah maka pihaknya akan berbuat lebih banyak di dunia pendidikan Indonesia.
Vincent menilai, membangun hubungan jangka panjang yang baik bergantung pada investasi seperti pertukaran pendidikan. Menurutnya, langkah yang diambil kali ini dilakukan guna membawa pemahaman yang lebih besar di antara kaum muda dan siapa saja yang kelak akan berada di posisi terdepan dalam pemerintahan dan bisnis. Alasan itu juga yang membuat Uni Eropa menyelenggarakan program Erasmus untuk menunjang kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Vincent menambahkan, program pendidikan Erasmus telah terbukti sukses dan selalu diburu oleh banyak peminat di tiap tahunnya. Meski untuk saat ini lebih banyak jumlah mahasiswa asal Indonesia yang menuntut studi di Eropa, namun ia berharap agar kedepannya program seperti ini bisa merangsang kedatangan lebih banyak siswa Eropa ke Indonesia sebagai timbal balik.
Beasiswa Erasmus
Sebagaimana diketahui, program beasiswa Erasmus sendiri dipastikan akan kembali dibuka di tahun 2023 mendatang dan dikhususkan bagi pelajar asal Indonesia yang ingin menempuh program Joint Master Degree. Ini merupakan program beasiswa yang terbuka bagi lulusan S1 untuk menempuh pendidikan S2 / master di Eropa dengan masa pendidikan selama 1 – 2 tahun. Adapun bantuan yang diberikan melalui program beasiswa ini mencakup biaya pendidikan penuh, biaya hidup, serta akomodasi dan perjalanan yang ditanggung sepenuhnya oleh Uni Eropa.
Untuk gelaran program beasiswa Erasmus 2023 nantinya akan terdapat 183 program master yang bisa dipilih oleh para calon kandidat, meski bisa saja jumlah tersebut bakal bertambah pada sekitar bulan Mei – Juli. Adapun untuk periode pendaftarannya masih dibuka hingga bulan Januari 2023 mendatang dengan pengumuman yang akan dilakukan pada sekitar bulan Mei 2023 dan keberangkatan mahasiswa ke universitas tujuan masing – masing selama bulan Agustus 2023. Kesempatan juga semakin terbuka lebar karena pada tiap program master degree akan terdapat 2 kuota penerima beasiswa dari Indonesia.
Pertukaran Pelajar dan Tenaga Pendidik
Tidak hanya memberi bantuan berupa beasiswa penuh bagi bagi lulusan sarjana S1 untuk melanjutkan pendidikan S2 saja melalui Erasmus, masih ada juga program International Credit Mobility (ICM) yang merupakan program beasiswa penuh yang juga turut dibuka. Ini merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi semua mahasiswa mulai dari jenjang S1 hingga S3 asal Indonesia untuk bisa menuntut ilmu di Eropa dengan durasi selama 6 – 12 bulan.
Namun pada beasiswa ini kandidat yang bisa mengikuti seleksi hanyalah yang berasal dari universitas ternama di Indonesia yang sudah bekerjasama dengan universitas di Eropam, ketetapan ini menjadi salah satu syarat untuk dilakukannya pertukaran pelajar antar universitas. Adapun proses seleksi akan dilakukan melalui agensi nasional di salah satu negara bagian di Eropa, jadi bukan dilakukan oleh European Commision.
Uniknya, kerjasama antar Universitas ini tidak hanya ditujukan bagi kalangan mahasiswa saja, sebab para dosen juga dapat melakukan pertukaran namun dengan durasi antara satu minggu hingga 2 bulan. Uni Eropa juga turut membebaskan universitas terbaik untuk menentukan sendiri mata kuliah dan jurusan yang akan diadakan pertukaran.
Setidaknya ada sekitar 33 negara di Eropa yang terbuka untuk diajak kerja sama dalam program ini, bahkan setiap tahunnya tercatat ada lebih dari 100 – 200 mahasiswa dan dosen asal Indonesia yang berangkat ke Eropa melalui program ICM. Adapun untuk periode pendaftarannya akan berakhir pada bulan Februari 2023 dengan kegiatan pertukaran yang akan dimulai pada bulan September 2023.
Dengan adanya program semacam ini, maka diharapkan bakal ada lebih banyak mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik di Indonesia yang memperoleh kesempatan menempuh studi di Eropa.
Leave a Comment