Mengawali tahun akademik 2023/2024 ini, perguruan Muhammadiyah Gunem di Kabupaten Rembang mulai membuka program perkuliahan baru bagi mahasiswa khususnya di jenjang Strata 1 (S1).
Perkuliahan rencananya akan digelar di komplek Perguruan Muhammadiyah di Kecamatan Gunem Rembang. Adapun program ini sendiri merupakan hasil kerja sama antara Perguruan Muhammadiyah Gunem dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Blora.
Setidaknya terdapat 3 Program Studi (Prodi) yang bisa dipilih oleh mahasiswa di Gunem, antara lain:
- Pendidikan Agama Islam (PAI)
- Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)
- Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menariknya, tidak hanya sekedar menyediakan program kuliah baru saja, Perguruan Muhammadiyah Gunem juga turut menghadirkan program beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswanya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Nur Sampai selaku Direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) Gunem, ia mengungkapkan bahwa di tahun pertama kali ini tersedia juga beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa pada Program Studi (prodi) S1 PIAUD dan PGMI. Adapun beasiswa yang diberikan nantinya adalah berupa pembebasan biaya SPP sampai lulus / wisuda.
Tujuan dari dihadirkannya program beasiswa tersebut adalah untuk memberi kesempatan pada para pelajar, khususnya di Kabupaten Rembang, agar bisa melanjutkan pendidikannya dengan berkuliah di Perguruan Muhammadiyah Gunem.
Nur Samsi menegaskan, program beasiswa tahun ini hadir bersamaan dengan dibukanya kembali perkuliahan di Perguruan Muhammadiyah Gunem yang sekaligus juga merupakan hasil kerja samanya dengan STAIM Blora.
Adapun prodi yang terbuka untuk beasiswa ini barulah S1 PIAUD dan S1 PGMI, di mana beasiswa yang akan diberikan berupa gratis SPP sampai lulus. Sementara untuk prodi S1 PAI belum terdapat beasiswa, meski ia sendiri tak menampik dan terus berharap agar nantinya beasiswa juga bisa hadir pada prodi tersebut.
Direktur MBS Gunem itu juga mengatakan jika proses sosialisasi program beasiswa telah dilakukan oleh pihaknya, termasuk sosialisasi kuliah perdana di Perguruan Muhammadiyah Gunem. Untuk sosialisasinya sendiri telah dilakukannya secara masih, yakni dengan menyasar beberapa desa yang ada di sekitaran Kecamatan Gunem.
Dalam kesempatan yang sama, Sutrisno Budi selaku Anggota Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gunem juga menjelaskan bahwa pada tahun perdana ini proses perkuliahan di Perguruan Muhammadiyah Gunem akan dilakukan dengan cara baru, yakni menggunakan model hybrid.
Adapun pelaksanaan perkuliahan akan tetap dilakukan secara langsung / luring di Gedung Perguruan Muhammadiyah Gunem, dengan dosen STAIM Blora yang akan didatangkan sesuai jadwal perkuliahan yang berlaku. Namun tak menutup kemungkinan untuk tetap diadakan pula kuliah secara virtual, hal ini akan dilakukan sesuai kebutuhan.
Selain itu, Sutrisno juga menjelaskan bahwa MBS pada dasarnya didirikan sebagai fasilitas bagi siswa siswi SMP dan SMK yang ingin mondok. Namun bukan tidak mungkin jika mahasiswa yang berminal untuk tinggal di pesantren tetap dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
Hal itu diakuinya mengingat tak sedikit mahasiswa yang datang tidak hanya untuk menimba ilmu di Perguruan Muhammadiyah Gunem saja atau di STAIM Blora yang jauh, tetapi juga ada minat besar untuk memperdalam agama dengan cara mondok di MBS. Ia bahkan menyebut ini sebagai keputusan yang sangat baik, terlebih dengan masa sekarang di mana cukup jarang mahasiswa yang juga ingin mendapatkan ilmu lebih di luar kampus.